TanyaDoc - Stroke merupakan kondisi medis darurat yang memerlukan penanganan segera. Namun, setelah mendapatkan perawatan, pasien masih harus menjalani proses pemulihan yang bisa memakan waktu cukup lama. Lalu, bagaimana tahapan pemulihan setelah stroke? Apa saja yang terjadi dalam setiap tahapnya? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Tahapan Pemulihan Setelah Stroke
Proses pemulihan pascastroke dapat berbeda pada setiap individu, tergantung pada kondisi dan tingkat keparahannya. Namun, secara umum, berikut adalah tahapan pemulihan sejak hari pertama perawatan hingga enam bulan setelahnya atau sampai pasien benar-benar pulih.
A. Perawatan Awal
Saat mengalami stroke, penderita biasanya akan segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) untuk menstabilkan kondisi dan menentukan jenis stroke yang dialami. Jika stroke disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik), dokter dapat memberikan obat pengencer darah guna meminimalkan dampak jangka panjang.
Penanganan stroke sebaiknya dilakukan dalam golden period, yakni dalam 4,5 jam pertama sejak gejala muncul. Jika penanganan tidak segera dilakukan dalam rentang waktu ini, risiko terjadinya kerusakan otak permanen akan semakin besar.
Berdasarkan tingkat keparahannya, pasien mungkin perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mendapatkan tindakan awal. Sementara itu, rehabilitasi biasanya mulai dilakukan dalam 24 jam pertama setelah stroke terjadi.
B. Minggu Pertama Setelah Stroke
Umumnya, pasien stroke memerlukan rawat inap selama 5–7 hari. Dengan kata lain, satu minggu pertama pemulihan akan berlangsung di rumah sakit. Selama periode ini, tim medis akan mengevaluasi dampak stroke untuk menentukan rencana rehabilitasi yang sesuai.
Dampak stroke jangka panjang dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan area otak yang terdampak. Beberapa efek yang umum terjadi meliputi:
- Gangguan kognitif, seperti masalah daya ingat atau kesulitan berbicara.
- Gangguan fisik, seperti kelemahan atau kelumpuhan anggota tubuh, serta gangguan otot wajah dan mulut yang menyebabkan kesulitan berbicara dan menelan.
- Masalah emosional, seperti depresi dan perilaku impulsif.
- Kelelahan berat dan gangguan tidur.
Masa Rehabilitasi Setelah Stroke
Dalam masa pemulihan pascastroke, fokus utama rehabilitasi adalah mengembalikan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau Activities of Daily Living (ADL). Aktivitas ini mencakup tugas-tugas dasar seperti mandi, berpakaian, menyiapkan makanan, dan lainnya. Tim perawat akan berdiskusi dengan pasien untuk menentukan kegiatan yang paling penting, termasuk keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Selain berdampak pada aktivitas fisik, stroke juga dapat memengaruhi fungsi kognitif dan emosional seseorang. Oleh karena itu, rehabilitasi pascastroke mencakup beberapa aspek berikut:
- Pemulihan fisik
- Pemulihan fungsi kognitif
- Pemulihan psikologis
- Pemulihan kemampuan komunikasi
- Pemulihan fungsi penglihatan
- Pemulihan kontrol berkemih
Setelah menjalani perawatan inap selama satu minggu, pasien biasanya diperbolehkan pulang dari rumah sakit, tetapi tetap disarankan untuk melanjutkan rehabilitasi. Beberapa pilihan tempat rehabilitasi setelah keluar dari rumah sakit meliputi:
- Unit rehabilitasi rawat inap: Pasien dapat menjalani rehabilitasi intensif selama 3 jam per hari dengan pemantauan dokter.
- Fasilitas rehabilitasi subakut: Menawarkan durasi rehabilitasi lebih singkat, sekitar 1–2 jam per hari.
- Rehabilitasi rawat jalan: Pasien dapat mengunjungi klinik rehabilitasi sesuai kebutuhan, cocok bagi mereka yang masih bisa melakukan sebagian besar aktivitas sehari-hari.
C. Tiga Bulan Pertama Setelah Stroke
Tiga bulan pertama merupakan periode paling krusial dalam pemulihan pascastroke. Pada tahap ini, pasien biasanya telah menyelesaikan rehabilitasi rawat inap atau mengalami kemajuan dalam terapi rawat jalan. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan selama masa ini:
- Pemulihan Spontan
Beberapa pasien mengalami pemulihan spontan, yaitu kembalinya keterampilan yang sempat hilang akibat stroke. Hal ini terjadi ketika otak menemukan cara baru untuk menjalankan fungsi yang sebelumnya terganggu. - Antisipasi Kemunduran
Dalam beberapa kasus, pasien dapat mengalami kemunduran akibat komplikasi seperti serangan jantung, pneumonia, atau stroke berulang. Kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan fisik, mental, dan emosional pasien, bahkan terkadang menghambat rehabilitasi yang sedang dijalani. - Penerapan Perawatan Baru
Selain terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara, perkembangan teknologi medis menghadirkan metode baru dalam pemulihan stroke, salah satunya adalah stimulasi otak noninvasif atau Noninvasive Brain Stimulation (NIBS). Metode ini menggunakan perangkat yang ditempelkan di kepala untuk membantu meningkatkan efektivitas rehabilitasi.
D. Enam Bulan Setelah Stroke
Pada tahap ini, sebagian pasien telah mencapai kondisi yang lebih stabil. Namun, perkembangan pemulihan mungkin menjadi lebih lambat. Bagi sebagian pasien, ini menandakan pemulihan sepenuhnya, sementara bagi yang lain, kondisi stroke kronis bisa tetap bertahan.
Lama atau cepatnya pemulihan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat keparahan stroke, kecepatan penanganan medis, serta intensitas rehabilitasi yang dijalani. Oleh karena itu, jika Anda atau keluarga membutuhkan rehabilitasi yang optimal, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi guna mendapatkan perawatan yang sesuai.
Untuk mengobati stroke ringan, Antapro Bharata merupakan rekomendasi Obat Stroke Ringan yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping, dan merupakan Obat Stroke Ringan yang direkomendasikan. Antapro Bharata terbukti efektif mengobati Stroke Ringan.
Jika Anda ingin mendapatkan produk Antapro Bharata Anda bisa mencari informasi di Google atau Marketplace terpercaya favorit Anda.
