
TanyaDoc - Stroke hemoragik sering dianggap lebih berbahaya dibandingkan stroke iskemik. Hal ini disebabkan oleh potensinya yang dapat menyebabkan kematian dan sulit untuk disembuhkan.
Stroke memiliki berbagai jenis yang dipicu oleh beragam faktor dan menghasilkan dampak yang berbeda. Dua jenis utama stroke adalah hemoragik dan iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat akibat penyumbatan pada pembuluh darah. Sebaliknya, stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang lemah.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menjadi salah satu penyebab utama stroke hemoragik. Jika membandingkan tingkat bahayanya, stroke hemoragik memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan stroke iskemik. Selain itu, penderita stroke hemoragik cenderung mengalami penurunan kondisi kesehatan secara lebih cepat. Apa yang membuat kondisi ini lebih berbahaya?
Hemoragik Lebih Berbahaya?
Penderita stroke hemoragik umumnya memiliki kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok, sementara stroke iskemik lebih sering dikaitkan dengan kondisi seperti diabetes. Kombinasi alkohol dan rokok merupakan faktor risiko yang sangat berbahaya dan dapat meningkatkan kemungkinan kematian.
Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti akibat gumpalan darah. Gumpalan ini sering kali disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak pada lapisan dalam pembuluh darah. Bagian dari timbunan lemak tersebut dapat terlepas, kemudian menyumbat aliran darah ke otak, sehingga memicu stroke.
Secara konsep, stroke iskemik memiliki kemiripan dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah, hanya saja pada stroke iskemik, hambatan terjadi di otak. Stroke iskemik dapat bersifat embolik, yaitu ketika bekuan darah berpindah dari bagian tubuh lain menuju otak. Sekitar 15 persen stroke embolik dipicu oleh atrial fibrilasi, suatu kondisi di mana jantung berdetak tidak teratur.
Sementara itu, stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan darah mengalir ke jaringan sekitarnya. Ada tiga jenis utama stroke hemoragik. Pertama, aneurisma, yaitu pembengkakan pada bagian pembuluh darah yang lemah hingga akhirnya pecah.
Kedua, malformasi arteriovenosa, yakni pembentukan pembuluh darah yang tidak normal. Jika pembuluh darah ini pecah, stroke hemoragik dapat terjadi. Ketiga, tekanan darah tinggi yang ekstrem dapat menyebabkan melemahnya pembuluh darah kecil di otak, sehingga menimbulkan pendarahan di otak.
Kenali Gejala Stroke
Berbagai jenis stroke dapat menimbulkan gejala serupa karena semuanya memengaruhi aliran darah di otak. Untuk memastikan jenis stroke yang dialami, diperlukan pemeriksaan medis segera. Dokter biasanya akan melakukan tes pencitraan untuk memeriksa kondisi otak. Berikut beberapa gejala stroke yang penting untuk dikenali:
- Saat tersenyum, salah satu sisi wajah tampak terkulai;
- Saat mencoba mengangkat kedua tangan, salah satu lengan tidak dapat digerakkan;
- Kesulitan berbicara atau mengucapkan kata-kata dengan jelas;
- Kebingungan mendadak, seperti kesulitan memahami ucapan orang lain;
- Kesulitan berjalan, pusing secara tiba-tiba, atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi; serta
- Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.

Jangan pernah mengabaikan gejala stroke, meskipun gejala tersebut hilang dengan cepat. Stroke adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam nyawa. Otak memiliki peran penting dalam mengendalikan fungsi utama tubuh, seperti pernapasan, tekanan darah, dan lainnya. Tanpa aliran darah yang cukup, fungsi-fungsi tersebut bisa terganggu.
Berikut adalah beberapa komplikasi stroke berdasarkan jenisnya:
- Perubahan Perilaku
Stroke dapat memicu gangguan emosional seperti depresi atau kecemasan. Selain itu, perubahan perilaku juga dapat terjadi, misalnya menjadi lebih impulsif atau menghindari interaksi sosial. - Kesulitan Bicara
Stroke dapat memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab atas kemampuan berbicara dan menelan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam membaca, menulis, atau memahami ucapan orang lain. - Mati Rasa atau Nyeri
Stroke dapat menyebabkan mati rasa atau berkurangnya sensitivitas di area tubuh tertentu. Kondisi ini terkadang disertai rasa sakit, dan dalam beberapa kasus, kemampuan untuk merasakan suhu juga terganggu. Nyeri akibat kerusakan otak ini dikenal sebagai nyeri stroke sentral dan sering kali sulit diobati. - Kelumpuhan
Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan karena otak mengontrol gerakan tubuh secara silang. Misalnya, stroke di sisi kanan otak dapat memengaruhi gerakan sisi kiri tubuh, dan sebaliknya. Akibatnya, pengidap stroke mungkin kehilangan kemampuan menggerakkan otot wajah atau lengan di salah satu sisi tubuh.
Stroke tidak hanya berisiko menyerang orang tua, tetapi juga anak muda dengan gaya hidup tidak sehat. Penting untuk memahami gejala stroke ini sejak dini.
Bagi penderita stroke, rehabilitasi dapat membantu mengembalikan fungsi motorik, kemampuan berbicara, atau menelan. Namun, proses pemulihan ini membutuhkan waktu dan kesabaran.
Untuk mengobati stroke hemoragik, Antapro Bharata merupakan rekomendasi Obat Stroke Hemoragik yang aman karena terbuat dari 100% bahan herbal, bebas dari efek samping, dan merupakan Obat Stroke Hemoragik yang direkomendasikan. Antapro Bharata terbukti efektif mengobati Stroke Hemoragik.

Jika Anda ingin mendapatkan produk Antapro Bharata Anda bisa mencari informasi di Google atau Marketplace terpercaya favorit Anda.